Sifat-sifat
 air yang memberikan definisi asal dari kalori adalah banyaknya 
perubahan temperatur yang dialami air waktu mengambil atau melepaskan 
sejumlah panas. Istilah umum untuk sifat ini disebut kapasitas panas 
yang didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah 
temperatur suatu benda sebesar 10C.
Kapasitas
 panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa jumlahnya tergantung dari 
besar sampel. Misalnya untuk menaikkan suhu 1 g air sebesar 10C diperlukan 4,18 J (1 kal), tapi untuk menaikkan suhu 100 g air sebesar 10C diperlukan energi 100 kali lebih banyak yaitu 418 J. Sehingga 1 g sampel mempunyai kapasitas panas sebesar 4,18 J/0C sedangkan 100 g sampel 418J/0C.
Sifat
 intensif berhubungan dengan kapasitas panas adalah kalor jenis (panas 
spesifik) yang didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk 
menaikkan suhu 1 g zat sebesar 10C.
 Untuk air, panas spesifiknya adalah 4,18 Jg-1C-1. Kebanyakan zat 
mempunyai panas spesifik yang lebih kecil dari air. Misalnya besi, panas
 spesifiknya hanya 0,452 J g-1 0C-1. Berarti lebih sedikit panas diperlukan untuk memanaskan besi 1 g sebesar 10C
 daripada air atau juga dapat diartikan bahwa jumlah panas yang akan 
menaikkan suhu 1 g besi lebih besar dari pada menaikkan suhu 1 g air.
Besarnya
 panas spesifik untuk air disebabkan karena adanya sedikit pengaruh dari
 laut terhadap cuaca. Pada musim dingin air laut lebih lambat menjadi 
dingin dari daratan sehingga udara yang bergerak dari laut ke darat 
lebih panas daripada udara dari darat ke laut. Demikian juga dalam musim
 panas, air laut lebih lambat menjadi panas daripada daratan.
Rumus :
q = m.c. Δ’t
Keterangan :
q = jumlah kalor (Joule)
m = massa zat (gram)
Δt = perubahan suhu takhir - tawal)
c = kalor jenis
permisi, apakah saudara ricky mengetahui panas spesifikasi dari tanin?
BalasHapus