Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang
secara spesific membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja.
Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai
bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik,
energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan
lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara
alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat
kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan
energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau
penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan
energi. Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami
dalam kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang
elektromagnetik dari matahari, dan dibumi energi tersebut berubah menjadi
energi panas, energi angin, gelombang laut, proses pertumbuhan berbagai
tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri manusia
juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia
dalam maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan
energi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai proses
thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu
manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut,
maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi
energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber perpindahan
diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa. Pabrik-pabrik dapat
memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin pembangkit energi
listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja. Untuk
kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin airconditioning, mesin
pemanas, dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar
thermodinamila. Aplikasi thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena
perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan
mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika seperti
Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19.
Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik, yaitu
sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang
menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik.
Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan
partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan
ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan
thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer,
yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.
Metode termodinamika
statistik dikembangkan pertama kali beberapa tahun terakhir oleh Boltzmann di
Jerman dan Gibbs di Amerika Serikat. Dengan ditemukannya teori kuantum, Bose,
Einstein, Fermi, dan Dirac memperkenalkan beberapa modifikasi ide asli
Boltzmann dan telah berhasil dalam menjelaskan beberapa aspek yang tidak dipenuhi
oleh statistik Boltzmann.
Pendekatan statistik memiliki hubungan dekat dengan termodinamika dan teori kinetik. Untuk sistem partikel di mana energi partikel bisa ditentukan, kita bisa menurunkan dengan statistik mengenai persamaan keadaan dari suatu bahan dan persamaan energi bahan tersebut. Termodinamika statistik memberikan sebuah penafsiran tambahan tentang konsep entropi.
Termodinamika statistik (Mekanika statistik), tidak seperti teori kinetik, tidak fokus pada pertimbangan tumbukan antara 1 molekul dengan molekul lain atau dengan permukaan secara detail. Malahan ia mengambil keuntungan dari fakta bahwa molekul itu memiliki jumlah yang sangat banyak dan sifat rata-rata dari sejumlah besar molekul bisa dihitung walaupun tidak berisi informasi tentang molekul tertentu. Jadi sebagai misal, perusahaan asuransi bisa memprediksi dengan ketelitian yang tinggi tentang harapan hidup rata-rata semua orang yang yang lahir di Amerika Serikat pada tahun yang diberikan, tanpa mengetahui keadaan kesehatan salah satu dari orang-orang tersebut.
Pendekatan statistik memiliki hubungan dekat dengan termodinamika dan teori kinetik. Untuk sistem partikel di mana energi partikel bisa ditentukan, kita bisa menurunkan dengan statistik mengenai persamaan keadaan dari suatu bahan dan persamaan energi bahan tersebut. Termodinamika statistik memberikan sebuah penafsiran tambahan tentang konsep entropi.
Termodinamika statistik (Mekanika statistik), tidak seperti teori kinetik, tidak fokus pada pertimbangan tumbukan antara 1 molekul dengan molekul lain atau dengan permukaan secara detail. Malahan ia mengambil keuntungan dari fakta bahwa molekul itu memiliki jumlah yang sangat banyak dan sifat rata-rata dari sejumlah besar molekul bisa dihitung walaupun tidak berisi informasi tentang molekul tertentu. Jadi sebagai misal, perusahaan asuransi bisa memprediksi dengan ketelitian yang tinggi tentang harapan hidup rata-rata semua orang yang yang lahir di Amerika Serikat pada tahun yang diberikan, tanpa mengetahui keadaan kesehatan salah satu dari orang-orang tersebut.
2.2 Klasifikasi
Sistem Termodinamika
Suatu sistem thermodinamika adalah sustu masa atau
daerah yang dipilih, untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem
tersebut disebut sebagai lingkungan. Batas antara sistem dengan lingkungannya
disebut batas sistem (boundary), seperti terlihat pada Gambar 1.1. Dalam
aplikasinya batas sistem nerupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan
dapat tetap atau dapat berubah posisi atau bergerak.
Gambar
1.1. Skema sistem thermodinamika
Sistem termodinamika bisa
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok:
1. Sistem tertutup; 2. Sistem
terbuka; dan 3. Sistem terisolasi.
1. Sistem tertutup.
Merupakan
sistem massa tetap dan identitas batas sistem ditentukan oleh ruang zat yang
menempatinya. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan,
dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi
panas masuk kedalam masa udara didalam balon Sistem tertutup ditunjukkan oleh
gambar 1. Gas di dalam silinder dianggap sebagai suatu sistem. Jika panas
diberikan ke silinder dari sumber luar, temperatur gas akan naik dan piston
bergerak ke atas.
Gambar 1.
Sistem termodinamika tertutup.
Ketika
piston naik, batas sistem bergerak. Dengan kata lain, panas dan kerja melewati
batas sistem selama proses, tetapi tidak ada terjadi penambahan atau
pengurangan massa zat.
Asyari-Daryus, Termodinamika Teknik I Universitas Darma
Persada – Jakarta. 9
2. Sistem
terbuka
Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan kerja
bisa juga melewati batas sistem. Gambar 2 menunjukkan diagram sebuah kompresor
udara yang menggambarkan sistem terbuka ini.
Gambar 2. Sistem termodinamika terbuka.
Zat yang melewati batas sistem adalah udara bertekanan rendah
(L.P) yang memasuki kompresor dan udara bertekanan tinggi (H.P) yang
meninggalkan kompresor. Kerja melewati batas sistem melalui poros penggerak dan
panas ditransfer melewati batas sistem melalui dinding silinder.
3. Sistem terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh
lingkungannya. Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang
melewati batas sistem.
2.3 Sifat-sifat
Sistem
Keadaan sistem bisa diidentifikasi atau diterangkan dengan
besaran yang bisa diobservasi seperti volume, temperatur, tekanan, kerapatan
dan sebagainya. Semua besaran yang mengidentifikasi keadaan sistem disebut
sifat-sifat sistem.
2.4 Klasifikasi Sifat-sifat
Sistem
Sifat-sifat
termodinamika bisa dibagi atas dua kelompok umum:
1. Sifat
ekstensif, dan 2. Sifat intensif.
1. Sifat
ekstensif
Besaran
sifat dari sistem dibagi ke dalam beberapa bagian. Sifat sistem, yang harga
untuk keseluruhan sistem merupakan jumlah dari harga komponen-komponen individu
sistem tersebut, disebut sifat ekstensif. Contohnya, volume total, massa total,
dan energi total sistem adalah sifat-sifat ekstensif.
2. Sifat
intensif
Perhatikan
bahwa temperatur sistem bukanlah jumlah dari temperatur-temperatur bagian
sistem. Begitu juga dengan tekanan dan kerapatan sistem. Sifat-sifat seperti
temperatur, tekanan dan kerapatan ini disebut sifat intensif.
2.5 Kesetimbangan Termal
Misalkan
dua benda yang berasal dari material yang sama atau berbeda, yang satu panas,
dan lainnya dingin. Ketika benda ini ditemukan, benda yang panas menjadi lebih
dingin dan benda yang dingin menjadi lebih panas. Jika kedua benda ini
dibiarkan bersinggungan untuk beberapa lama, akan tercapai keadaan dimana tidak
ada perubahan yang bisa diamati terhadap sifat-sifat kedua benda tersebut.
Keadaan ini disebut keadaan kesetimbangan termal, dan kedua benda akan
mempunyai temperatur yang sama.
2.6
Bentuk-bentuk energi
Telah disampaikan sebelumnya bahwa energi dapat
terwujud dalam berbagai bentuk, yaitu energi kimia, energi panas, energi
mekanis, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnetik,
energi gaya magnit, dan lain-lain. Suatu media pembawa energi dapat mengandung
berbagai bentuk energi tersebut sekaligus, dan jumlah energinya disebut energi
total (E). Dalam analisis thermodinamika sering digunakan energi total setiap
satuan masa media (m), yang disebut sebagai energi per-satuan masa (e) yaitu,
Berbagai bentuk energi diatas dapat pula
dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu energi makroskopik dan energi
mikroskopik. Energi makroskopik adalah keberadaan energi ditandai dari
posisinya terhadap lingkungannya atau terhadap suatu referensi yang ditentukan.
Contoh bentuk energi makroskopik adalah energi kinetik (KE) dan energi
potensial (PE). Keberadaan energi mikroskopik ditentukan oleh struktur internal
dari= zat pembawa energi sendiri dan tidak tergantung kepada lingkungannnya,
yaitu struktur dan gerakan molekul zat tersebut. Energi mikroskopik ini disebut
sebagai energi internal (U).
Energi makroskopik berhubungan dengan gerakan masa
pembawa energi, dan pengaruh luar seperti gaya gravitasi, pengaruh energi
listrik, sifat magnit, dan tegangan pemukaan fluida. Energi kinetis KE adalah
energi yang disebabkan oleh gerakan relatif terhadap suatu referensi, dan
besarnya adalah:
atau dalam
bentuk energi per-satuan masa:
dengan, m = satuan masa media pembawa energi
V = satuan kecepatan gerakan masa.
Energi potensial
adalah energi yang disebabkan oleh posisi elevasinya dalam medan gravitasi, dan
besarnya adalah:
PE
= m g z
Atau dalam
bentuk energi per-satuan masa,
pe
= g z
dengan, g = gaya
gravitasi
z
= posisi elevasi terhadap suatu referensi.
Energi internal meliputi semua jenis energi
mikroskopik, yaitu akibat dari struktur dan aktivitas molekul dalam masa yang
ditinjau. Struktur molekul adalah jarak antar molekul dan besar gaya tarik
antar molekul, sedang aktivitas molekul adalah kecepatan gerak molekul. Energi
laten adalah energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar molekul, sehingga
masa berubah fase antara fase padat atau cair menjadi gas. Energi sensibel merubah
kecepatan gerak molekul, yang ditandai oleh perubahan temperatur dari masa yang
ditinjau. Energi kimia adalah energi internal sebagai akibat dari komposisi kimia
sua tu zat, yang merupakan energi yang mengikat atom dalam molekul zat tersebut.
Perubahan struktur atom menyebabkan perubahan energi pengikat atom dalam
molekul, sehingga reaksinya dapat melepaskan energi (eksothermis) misalnya
dalam reaksi pembakaran, atau memerlukan energi (indothermis). Bentuk energi
internal lainnya adalah energi nuklir, yang merupakan energi ikatan antara atom
dengan intinya.
Dalam bahasan thermodinamika efek dari jenis energi
makroskopik lain yaitu energi magetik, dan tegangan permukaan fluida dapat diabaikan,
sehingga energi total E dari masa pembawa energi tersebut adalah:
E
=
U + KE + PE = U +
+
mgz
atau dalam
bentuk energi per-satuan masa,
e = u +ke +pe = u +
+ gz
Dalam
aplikasi bidang teknik masa atau sistem thermodinamika yang ditinjau biasanya
tidak bergerak selama proses berlangsung, sehingga perubahan energi potensial
dan energi kinetisnya sama dengan nol.
2.7
Karakteristik
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem
disebut property dari sistem, seperti tekanan P, temperatur T, volume V,
masa m, viskositas, konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu ada juga property
yang disefinisikan dari property yang lainnya seperti, berat
jenis, volume spesifik, panas jenis, dan lain-lain. Suatu sistem dapat
berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing
jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan
tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state)
tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang
tetap. Apabila property nya berubah, maka keadaan sistem tersebut
disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami
perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).
Perubahan sistem thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan
seimbang lain disebut proses, dan rangkaian keadaan diantara keadaan awal dan
akhir disebut linasan proses seperti terlihat pada Gambar 1.2.
Gambar
1.2. Proses dari keadaan 1 ke keadaan 2
Tergantung dari jenis prosesnya, maka keadaan 2
dapat dicapai dari keadaan 1 melalui berbagai lintasan yang berbeda. Proses thermidinamika
biasanya digambarkan dalam sistem koordinat 2 dua property, yaitu P-V
diagram, P-v diagram, atau T-S diagram. Proses yang berjalan pada satu jenis property
tetap, disebut proses iso - diikuti nama property nya, misalnya
proses isobaris (tekanan konstan), proses isochoris (volume konstan), proses
isothermis (temperatur konstan) dan la in-lain. Suatu sistem disebut menjalani
suatu siklus, apabila sistem tersebut menjalani rangkaian beberapa proses,
dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya. Pada Gambar 1.3 (a)
terlihat suatu siklus terdiri dari 2 jenis proses, dan Gambar 1.3 (b) siklus
lain dengan 4 jenis proses.
(a).
Siklus dengan 2 proses (b). Siklus dengan 4 proses
Gambar
1.3. Diagram siklus thermodinamika
2.8 SISTEM
SATUAN, TEKANAN, DAN TEMPERATUR.
2.8.1 Sistem Satuan.
Suatu sistem satuan adalah sistem besarn atau unit
untuk mengkuantifikasikan dimensi dari suatu property. Sistem satuan
yang sekarang dipergunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah Sistem
SI (Sistem Internasional. Sistem ini
menggantikan 2 sistem yang dipergunakan sebelumnya, yaitu sistem British dan
sistem Metris. Dalam sistem SI ada 7 macam dimensi dasar, yaitu panjang (m), massa
(kg), waktu (detik), temperatur (K), arus listrik (A), satuan sinar (candela-c),
dan satuan molekul (mol). Satuan gaya merupakan kombinasi dari masa dan
percepatan, dan mempunyai besaran N (Newton), yang didefinisikan menurut Hukum
Newton,
F
= m a
Dan
1 N adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/det2
pada suatu masa sebesar 1 kg sehingga.
1
N = 1 kg. m/det2
Ukuran
berat (W) adalah gaya yang ditimbulkan oleh masa m kg, dengan percepatan
sebesar medan gravitasi yang terjadi (g), sebagai berikut.
W
= m g
Satuan
W adalah Newton, sedang besar gravitasi di bumi adalah 9,807 m/det2 di
permukaan laut dan semakin kecil dengan bertambahnya elevasi. Kerja yang
merupakan salah satu bentuk energi, adalah gaya kali jarak dengan satuan N.m,
dan disebut pula J (Joule) yaitu,
1
J = 1 N.m
Satuan
Joule juga digunakan dalam dimensi energi panas, dan biasanya ukurannya dalam
kJ (kilojoule) atau MJ (Mega Joule).